Laminar Air Flow: Panduan Lengkap untuk Mahasiswa Mikrobiologi Pemula

Dalam dunia laboratorium mikrobiologi, menjaga lingkungan kerja yang steril adalah hal yang sangat penting. Salah satu alat utama yang membantu menjaga sterilitas adalah Laminar Air Flow (LAF). Bagi mahasiswa mikrobiologi pemula, memahami fungsi, cara penggunaan, serta aturan keselamatan Laminar Air Flow merupakan langkah awal untuk mencegah kontaminasi dan menghasilkan penelitian yang valid.

Artikel ini akan menjadi panduan praktis dan mudah dipahami agar Anda bisa lebih percaya diri saat pertama kali bekerja dengan Laminar Air Flow.


1. Mengenal Fungsi dan Tipe Laminar Air Flow

Laminar Air Flow adalah alat laboratorium yang menggunakan aliran udara bertekanan rendah dengan filter HEPA untuk menciptakan area kerja bebas partikel dan mikroba.

Tipe utama Laminar Air Flow:

  • Horizontal Laminar Flow: Aliran udara bergerak dari belakang ke depan, memberikan perlindungan sampel dari kontaminasi.

  • Vertical Laminar Flow: Aliran udara bergerak dari atas ke bawah, lebih aman digunakan saat bekerja dengan bahan berpotensi berbahaya.

Tips Praktis: Pilih tipe LAF sesuai kebutuhan eksperimen. Untuk pekerjaan aseptik standar, horizontal sering digunakan, sementara vertical lebih aman untuk sampel berisiko.

Peringatan: LAF bukan pengganti biosafety cabinet jika Anda bekerja dengan mikroorganisme patogen.


2. Persiapan Sebelum Menggunakan Laminar Air Flow

Sebelum bekerja, ada beberapa langkah penting:

  • Nyalakan LAF minimal 15–20 menit sebelum digunakan untuk memastikan area steril.

  • Cuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer.

  • Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti jas lab, sarung tangan, dan masker.

Tips Praktis: Jangan letakkan barang-barang pribadi seperti ponsel atau buku catatan di dalam area kerja.

Peringatan: Pastikan kaca penutup (sash) terbuka sesuai instruksi pabrik agar aliran udara tetap optimal.

See also  Turbin Ventilator: 7 Rahasia Ampuh Daya Tarik Udara

3. Langkah-Langkah Menggunakan Laminar Air Flow dengan Benar

  • Atur semua peralatan yang akan digunakan dalam posisi rapi dan tidak menutupi jalannya aliran udara.

  • Gunakan gerakan tangan yang lambat dan hati-hati untuk menghindari turbulensi.

  • Selalu kerjakan aktivitas aseptik di area tengah, bukan dekat dinding belakang atau depan.

Tips Praktis: Letakkan peralatan steril di satu sisi (misalnya kanan) dan sampah/alat bekas di sisi lainnya untuk menghindari kontaminasi silang.

Peringatan: Jangan menyalakan nyala api Bunsen di dalam LAF karena bisa mengganggu aliran udara laminar.


4. Protokol Keselamatan Selama Bekerja

  • Jangan berbicara, batuk, atau bersin ke arah area kerja.

  • Jangan menumpuk alat di dalam LAF.

  • Bersihkan permukaan kerja dengan desinfektan (misalnya etanol 70%) sebelum dan sesudah digunakan.

Tips Praktis: Gunakan tisu steril untuk membersihkan permukaan dan selalu buang ke wadah limbah infeksius.

Peringatan: Jangan memindahkan barang masuk-keluar LAF secara berulang karena dapat mengganggu sterilitas.


5. Perawatan Rutin Laminar Air Flow

  • Ganti filter HEPA sesuai jadwal perawatan.

  • Pastikan kipas dan sistem pencahayaan berfungsi baik.

  • Lakukan uji efisiensi aliran udara secara berkala sesuai protokol laboratorium.

Tips Praktis: Catat setiap jadwal pembersihan dan perawatan di log book laboratorium.


Kesimpulan

Bagi mahasiswa mikrobiologi pemula, memahami Laminar Air Flow bukan hanya soal menyalakan dan menggunakannya, tetapi juga tentang disiplin menjaga sterilitas dan keamanan. Dengan mengikuti panduan ini—mulai dari mengenal fungsi, melakukan persiapan, menggunakan dengan benar, hingga merawatnya—Anda akan mampu bekerja secara aseptik dan mengurangi risiko kontaminasi.

Ingatlah, Laminar Air Flow adalah sahabat utama Anda di laboratorium mikrobiologi. Gunakan dengan benar, dan Anda akan belajar sekaligus melatih kebiasaan kerja ilmiah yang baik.

See also  Reagen Dragendorff: Panduan Lengkap Uji Kualitatif dalam 3 Menit

Leave a Comment