Bagian Lemari Asam: 8 Bagian Penting untuk Laboratorium yang Aman dan Efisien

Dalam dunia laboratorium, keselamatan dan efisiensi merupakan prioritas utama. Salah satu perangkat penting yang mendukung kedua hal tersebut adalah lemari asam. Alat ini berfungsi sebagai pelindung bagi peneliti dan teknisi dari paparan uap berbahaya, bahan kimia volatil, maupun reaksi berisiko tinggi. Untuk memanfaatkan lemari asam secara optimal, kita perlu memahami bagian lemari asam beserta fungsinya.

Artikel ini akan membahas 8 bagian penting lemari asam yang wajib diketahui, mulai dari fasad hingga sistem pencahayaan, agar penggunaan lemari asam dapat mendukung keamanan laboratorium, efisiensi kerja, serta memudahkan proses perawatan lemari asam.


1. Fasad (Sash)

Fasad atau sash adalah pintu geser transparan pada bagian depan lemari asam. Bagian ini biasanya terbuat dari kaca tempered atau bahan akrilik yang kuat terhadap panas maupun bahan kimia.

Fungsi utama fasad adalah sebagai pelindung fisik antara pengguna dan bahan kimia di dalam lemari. Dengan mengatur ketinggian fasad, aliran udara di dalam lemari dapat dikontrol, sehingga mendukung prinsip kerja lemari asam dalam menjaga tekanan negatif dan mengarahkan uap berbahaya keluar melalui ventilasi.

📊 Menurut American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH), menjaga ketinggian sash pada 40–50 cm dapat mengurangi risiko paparan uap hingga 70%.


2. Sistem Ventilasi

Sistem ventilasi merupakan jantung dari lemari asam. Bagian ini bertugas menghisap udara dari dalam ruang kerja lemari, lalu membuangnya ke luar melalui saluran khusus.

Ventilasi biasanya dilengkapi dengan exhaust fan berdaya tinggi yang memastikan sirkulasi udara tetap stabil. Dengan sistem ini, pengguna terhindar dari paparan gas beracun, sekaligus mencegah akumulasi zat mudah terbakar.

💡 Prinsip dasar sistem ventilasi adalah menjaga aliran udara laminar yang konstan agar bahan kimia tidak kembali ke ruang kerja. Inilah yang menjadikan ventilasi sebagai salah satu komponen lemari asam paling vital.

See also  Cek Berapa Biaya MRI BPJS? Ternyata Segini Biayanya

3. Permukaan Kerja (Work Surface)

Permukaan kerja adalah meja utama di dalam lemari asam tempat reaksi kimia dilakukan. Bahan yang digunakan umumnya tahan terhadap panas, korosi, dan pelarut kimia, seperti epoxy resin atau stainless steel.

Selain daya tahan, desain permukaan kerja juga dibuat dengan alur atau lubang drainase untuk mencegah tumpahan bahan kimia menyebar luas. Hal ini sangat penting bagi keamanan laboratorium dan memudahkan perawatan lemari asam.


4. Baffle (Papan Pengarah Udara)

Baffle adalah papan pengarah yang terletak di bagian belakang lemari asam. Komponen ini berfungsi mengatur distribusi aliran udara agar uap dan gas kimia tidak menumpuk di satu titik.

Tanpa baffle, sistem ventilasi tidak akan bekerja maksimal karena udara bisa terjebak dalam “dead spot”. Oleh karena itu, prinsip kerja lemari asam sangat bergantung pada desain baffle yang efektif.


5. Sistem Penerangan

Pencahayaan yang baik sangat krusial untuk memastikan pengguna dapat melihat dengan jelas bahan kimia maupun instrumen di dalam lemari. Biasanya, lemari asam dilengkapi dengan lampu LED yang tertutup rapat agar tahan terhadap uap kimia.

Penerangan ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan eksperimen akibat visibilitas yang buruk.


6. Panel Kontrol

Panel kontrol adalah pusat pengaturan lemari asam. Di sini terdapat tombol untuk menyalakan atau mematikan ventilasi, lampu, serta sensor yang mengukur aliran udara.

Beberapa model modern bahkan dilengkapi alarm yang berbunyi jika aliran udara tidak sesuai standar, sehingga pengguna segera menyadari potensi bahaya. Dengan panel kontrol yang andal, penggunaan lemari asam menjadi lebih aman dan efisien.


7. Sistem Pembuangan (Exhaust Duct)

Exhaust duct atau saluran pembuangan adalah jalur yang mengalirkan udara tercemar keluar laboratorium. Saluran ini biasanya terhubung langsung ke sistem ventilasi gedung agar uap berbahaya tidak kembali ke dalam ruangan.

See also  Alat USG Terbaik 2025: Panduan Lengkap untuk Klinik dan Rumah Sakit

📌 Sebuah studi oleh National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) menunjukkan bahwa sistem pembuangan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko paparan bahan kimia hingga 50%.

Oleh karena itu, pengecekan dan perawatan lemari asam pada bagian ducting sangat penting dilakukan secara rutin.


8. Kabinet Penyimpanan Bahan Kimia

Beberapa lemari asam dilengkapi dengan kabinet tambahan di bagian bawah atau samping. Kabinet ini berfungsi menyimpan bahan kimia yang sering digunakan, sehingga lebih praktis saat bekerja.

Namun, penyimpanan harus mengikuti aturan ketat. Bahan kimia yang reaktif tidak boleh ditempatkan berdekatan, dan sistem ventilasi tambahan sering dipasang di kabinet untuk mencegah penumpukan uap.


Kesimpulan

Memahami bagian lemari asam beserta fungsinya adalah langkah penting dalam menjaga keamanan laboratorium. Delapan bagian yang telah dibahas – mulai dari fasad, sistem ventilasi, permukaan kerja, baffle, pencahayaan, panel kontrol, saluran pembuangan, hingga kabinet penyimpanan – semuanya memiliki peran vital dalam mendukung prinsip kerja lemari asam.

Selain itu, perawatan lemari asam secara berkala menjadi kunci agar alat ini tetap berfungsi optimal. Dengan pengetahuan yang tepat, teknisi, peneliti, maupun mahasiswa dapat bekerja lebih aman, efisien, dan produktif di laboratorium.

👉 Jadi, jangan hanya menggunakan lemari asam tanpa memahami komponennya. Kenali, rawat, dan gunakan dengan benar demi keselamatan dan keberhasilan eksperimen Anda.

Leave a Comment