1. Mengenal Prosedur Endoscopy dan Fungsinya
Endoscopy adalah prosedur medis menggunakan alat bernama endoskop, yaitu selang tipis fleksibel dengan kamera kecil di ujungnya. Alat ini membantu dokter melihat kondisi organ dalam tanpa operasi besar. Biasanya, endoskop dimasukkan melalui mulut atau anus, tergantung pada area yang diperiksa.
Beberapa jenis pemeriksaan yang umum dilakukan antara lain:
- Gastroskopi / EGD: Digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung, dan usus halus bagian awal. Umumnya direkomendasikan bagi pasien dengan gejala maag, mual, atau kesulitan menelan.
- Kolonoskopi: Digunakan untuk memeriksa usus besar dan rektum. Biasanya dilakukan untuk mendeteksi kanker usus, mencari penyebab pendarahan, atau perubahan kebiasaan buang air besar.
Selain itu, prosedur ini juga memungkinkan dokter mengambil sampel jaringan, mengangkat polip, atau menghentikan pendarahan langsung.
2. Persiapan Sebelum Menjalani Pemeriksaan Endoscopy
Persiapan yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil pemeriksaan akurat. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Puasa: Untuk gastroskopi, biasanya diminta puasa 6–8 jam. Sedangkan untuk kolonoskopi, pasien perlu diet rendah serat dan minum cairan pembersih usus.
- Riwayat Medis: Beri tahu dokter jika memiliki alergi, penyakit jantung, diabetes, atau gangguan pernapasan.
- Obat-Obatan: Jika mengonsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Dengan persiapan yang baik, prosedur akan lebih lancar dan hasilnya lebih jelas.
3. Proses Pemeriksaan dan Pemulihan
Biasanya, proses pemeriksaan berlangsung 15–30 menit. Pasien akan diberikan obat penenang agar merasa rileks. Secara umum, tahapannya meliputi:
- Selama Prosedur: Pasien diminta berbaring, kemudian endoskop dimasukkan melalui mulut untuk gastroskopi atau melalui anus untuk kolonoskopi. Dokter memantau gambar melalui layar monitor.
- Setelah Prosedur: Efek obat penenang biasanya bertahan beberapa jam. Pasien diminta beristirahat hingga kondisi pulih. Kadang, muncul efek samping ringan seperti sakit tenggorokan, kembung, atau kram perut, tetapi ini akan hilang dengan cepat.
4. Risiko dan Cara Menguranginya
Sebagian besar prosedur ini aman. Namun, beberapa risiko kecil mungkin terjadi, misalnya:
- Pendarahan: Bisa terjadi bila dilakukan biopsi atau pengangkatan polip.
- Infeksi: Risikonya rendah karena peralatan disterilkan dengan baik.
- Perforasi (sobekan): Kasusnya sangat jarang, tetapi bisa terjadi pada dinding organ pencernaan.
Jika setelah pemeriksaan Anda mengalami demam, muntah hebat, atau nyeri perut yang parah, segera hubungi dokter.
5. Biaya Endoscopy dan Cakupan Asuransi
Biaya pemeriksaan bervariasi, tergantung jenis prosedur, fasilitas rumah sakit, dan tindakan tambahan seperti biopsi. Kabar baiknya, banyak asuransi kesehatan, termasuk BPJS Kesehatan, yang menanggung biaya pemeriksaan jika ada indikasi medis.
Sebelum prosedur, sebaiknya:
- Menghubungi pihak asuransi.
- Menanyakan detail cakupan biaya.
- Meminta estimasi biaya dari rumah sakit.
Kesimpulan
Memahami prosedur endoscopy membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik. Dengan informasi tentang persiapan, proses, risiko, dan biaya, Anda dapat menjalani pemeriksaan ini dengan lebih tenang dan percaya diri.
Baca juga:
Endoscopy |
CCTV untuk Bisnis |
PC Desktop Gaming